Trigliserida tinggi kerap menjadi momok banyak orang karena gejalanya yang tidak diketahui. Apalagi penyakit ini dapat memicu penyakit berbahaya, salah satunya adalah diabetes. Lantas, bagaimana cara mencegah risiko penyakit trigliserida tinggi? Simak selengkapnya di bawah ini.
Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan juga hadir dalam makanan yang kita konsumsi. Trigliserida berperan penting sebagai sumber energi untuk tubuh dan juga berfungsi sebagai cadangan energi yang disimpan dalam jaringan adiposa.
Ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, tubuh akan mencerna lemak tersebut menjadi asam lemak dan gliserol, yang kemudian akan digabungkan menjadi molekul trigliserida. Trigliserida kemudian dikeluarkan ke dalam darah untuk digunakan sebagai bahan bakar oleh sel-sel tubuh.
Namun, kadar trigliserida yang tinggi dalam darah dapat menjadi masalah kesehatan. Jika kadar trigliserida terlalu tinggi, terutama dalam jangka waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Gejala trigliserida
Trigliserida tinggi dalam darah tidak menimbulkan gejala khusus secara langsung. Biasanya, trigliserida tinggi ditemukan melalui tes darah rutin atau tes lipid. Namun, kondisi ini dapat menjadi faktor risiko untuk masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung.
Jika kadar trigliserida sangat tinggi atau tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, gejala mungkin muncul terkait dengan kondisi yang mendasarinya, seperti penyakit hati yang parah atau gangguan lipid yang genetik. Beberapa gejala yang mungkin timbul seperti benjolan lemak di kulit, pembesaran hati, atau peradangan pankreas.
Penyebab trigliserida
Trigliserida merupakan kondisi ditemukannya kadar lemak yang berlebihan pada darah. Penyebabnya tidak lain tidak bukan karena tubuh didominasi oleh lemak yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang biasa menyumbang lemak tinggi adalah daging berlemak, mentega, minyak goreng, krim, dan keju. Jenis lemak ini juga ada pada alkohol dan gula.
Selain mengkonsumsi lemak berlebihan, ada beberapa faktor lain trigliserida tinggi ini terjadi, yakni:
- Minum alkohol
- Kelebihan karbohidrat
- Jarang olahraga
- Kelainan hormon
- Minum obat-obatan tertentu
- Kebiasaan merokok
- Gangguan ginjal
- Masalah hati
- Obesitas
- Hormon tiroid rendah
- Menopause
- Diabetes
Faktor risiko trigliserida
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan tingginya kadar trigliserida dalam darah. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain:
- Pola makan tidak sehat: Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar trigliserida.
- Obesitas: Kegemukan atau obesitas, terutama jika lemak terutama terkonsentrasi di sekitar perut, dapat meningkatkan risiko trigliserida tinggi.
- Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup tidak aktif atau kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada peningkatan kadar trigliserida.
- Konsumsi alkohol berlebihan: Minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida.
- Penyakit tertentu: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipotiroidisme, penyakit ginjal, masalah hati, serta gangguan genetik dalam metabolisme lipid dapat meningkatkan risiko trigliserida tinggi.
- Faktor genetik: Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi kadar trigliserida seseorang. Jika ada riwayat keluarga dengan trigliserida tinggi, risiko Anda mungkin lebih tinggi.
- Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti kontrasepsi oral, kortikosteroid, dan beta-blocker, dapat berkontribusi pada peningkatan kadar trigliserida
Komplikasi trigliserida
Beberapa komplikasi yang dapat terkait dengan trigliserida tinggi antara lain:
- Penyakit Jantung.
- Stroke.
- Aterosklerosis.
- Pankreatitis (peradangan pankreas).
- Xanthomas (benjolan lemak di kulit).
- Pembesaran hati (hepatomegali).
- Penyakit hati berlemak non-alkoholik.
- Gangguan metabolisme lipid.
- Resistensi insulin.
- Diabetes tipe 2
Pengobatan trigliserida
Apabila tes menunjukkan Anda memiliki trigliserida yang tinggi, biasanya Anda akan disarankan dokter untuk menurunkan trigliserida dengan melakukan pengobatan seperti berikut:
- Menerapkan gaya hidup sehat
- Menerapkan asupan makan secara teratur
- Membatasi gula dan kalori tinggi
- Menghindari makanan bertepung
- Makan lemak sehat
- Merutinkan konsumsi minyak ikan omega-3
- Menghentikan minuman beralkohol
- Merutinkan olahraga minimal 30 menit sehari
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Menurunkan berat badan apabila obesitas
Cara di atas diyakini dapat menurunkan kadar trigliserida dengan syarat bisa menerapkannya dengan konsisten. Namun, penyakit ini akan berkali-kali lipat risikonya jika Anda juga mengalami gula darah tinggi atau diabetes.
Untuk mengatasi tersebut, Anda dianjurkan mengonsumsi obat Bio Insuleaf. Bio Insuleaf adalah obat herbal membantu menurunkan gula darah, dan mencegah dari trigliserida tinggi.
Perbedaan trigliserida dan kolesterol
Trigliserida dan kolesterol, keduanya adalah lemak yang hadir dalam tubuh dan dapat ditemukan dalam darah. Meskipun keduanya terkait dengan kesehatan kardiovaskular, mereka memiliki peran yang sedikit berbeda.
Trigliserida adalah bentuk utama lemak dalam tubuh dan merupakan sumber energi yang penting. Mereka diproduksi oleh tubuh dan juga diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Trigliserida yang tinggi dalam darah dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular.
Kolesterol, di sisi lain, adalah senyawa yang digunakan oleh tubuh untuk membangun sel dan memproduksi hormon tertentu. Kolesterol dapat dibagi menjadi dua jenis utama: kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat” dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang dikenal sebagai “kolesterol baik”. Kadar kolesterol HDL membantu mengangkut kolesterol dari jaringan tubuh ke hati untuk pembuangan, sementara kolesterol LDL dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri.
Terimakasih